Suatuwaktu di Lembah sungai nil pada bulan ke sembilan almanak negri Firaun, masyarakat sekitar sungai nil telah mempersiapkan seorang gadis perawan Benarkah Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani Amaliah Syirik?(2) Halaman 1 - Kompasiana.com

Ilustrasi doa dan tawasul. Sumber merupakan ibadah yang penting dilakukan oleh setiap umat Islam sebagai bentuk ketaan kita kepada sang pencita, Allah SWT. Ketika kita sedang berdoa dan bertawasul, itu termasuk dari amalan ibadah. Namun, mungkin jarang orang mengetahui bagaimana cara bertawasul yang baik dan benar sesuai dengan ajaran agama bertawasul tidak ada salahnya kita berdoa melalui perantara, baik perantara berupa amal baik atau pun melalui orang saleh. Semua itu dengan catatan, semua ini hanyalah Allah SWT satu-satunya sebagai yang Benar dalam Islam Menurut Ustaz Adi HidayatDilansir dari ceramah Ustaz Adi Hidayat di kanal Youtube Ceramah Pendek menjelaskan menganai tiga cara bertawasul menurut doa sebagai perangkat untuk apa yang Anda butuhkan, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Ustad menjelaskan bahwa dalam Alquran surat Almaidah ayat 35.“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah berjuanglah di jalan-Nya, agar kamu beruntung.”Ia menjelaskan bahwa kita harus bertawasul dengan minta kepada Allah. Minta penuh dengan tawaduk, sebut nama Rasulullah dengan penuh ketulusan. Gunakan bahasa yang Anda pahami dan mintalah dengan penuh kerjakan amal sholeh habis itu Anda berdoa. Ustadi Adi hidayat membagikan sedikit kisah tentang tiga orang pria yang kehujanan saat berjalan, kemudian berteduh dalam gua. Tidak disangka batu besar menggelinding dan menutupi pintu bertiga berusaha mendorong namun batu itu sangat besar dan berat. Ketiga pria tersebut akhirnya bertawasul dengan amal pertama berkata, “Ya Allah Ya Rab hamba bermohon kepada-Mu hamba punya seorang ibu dan hamba muliakan ia dengan berbakti kepadanya. Setiap dia mau makan hamba dahulukan, hamba gak sentuh makanan sebelum beliau. Suatu kali hamba pulang dari pekerjaan memeras susu ingin diberikan ke beliau tertidur. Maka hamba tidak minum susunya. Hamba minta istri dan anak-anak hamba tidur duluan, setelah itu hamba pegang bejana susunya pegang sambil berdiri sambil berdiri, sampai ibu saya bangun. Ketika bangun saya berikan susunya, beliau minum dan beliau tidak tahu kalau saya menunggu sampai dengan semalaman sampai beliau minum itu. Kalaulah dengan bakti saya menjadikan saya mendapatkan pahala yang membebaskan saya dari kungkungan masalah ini. Mohon berikan kesempatan untuk keluar dari sini.”Begitu didorong setelah itu bergeser tetapi ketiganya tidak bisa keluar. Lanjut pria kedua berdoa dan mengatakan, “Ya Allah hamba adalah seorang bos perusahaan. Saya punya beberapa ekor kambing yang dipelihara,”Ia juga menceritakan pada saat itu karyawan tiba masa gajian, ada satu yang pergi belum dapat gaji. Maka pada saat itu, gajinya disimpan karena karyawannya tak kunjung datang. Khawatir nilainya jadi berkurang, kala itu sang bos menginvestasikannya untuk dibelikan kambing dan kambingnya menjadi banyak. Kemudian karyawannya datang untuk menagih, hingga dia terkejut mendengar kabar gajinya menjadi kambing yang banyak. Maka dia mengambil semua kambing itu, tanpa mengatakan dan memberikan hadiah kepada sang pemilik. Pria itu mengatakan “Saya dan saya ridho dengan semua itu Ya Rab. Kalau dengan amalan itu menjadikan Kau ridho bebaskan hamba dari kesulitan ini.”Yang ketiga ia adalah seorang rentenir. Suatu saat ada ponakan yang sangat hamba cintai, namun dia menolak cintanya. Pada suatu saat bapaknya terkena jeratan rentenirnya. Ia meminta keringanan kepada pamannya. Tapi ia bilang “jika malam ini kamu mau berzina dengan saya maka saya akan bebaskan hutang bapak kamu.” Anak itu kemudian menangis karena baktinya kepada orang tua dan memenuhi permintaan saya. Tapi pada saat itu ia mengatakan, “Paman bertakwalah kepada Allah.” Ia langsung terenyuh dan pergi meninggal doa itu, begitu tiga orang mendorong itu kemudian batu itu bisa lepas. Sungguh luar biasa kekuatan doa sekaligus doa seorang pendosa yang Bersholawat kepada Nabi MuhammadRasulullah bersabda "Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan mengucapkan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan darinya sepuluh kesalahan, dan ia diangkat sepuluh derajat untuknya." HR. NasaiDi dalam Alquran Al Baqarah ayat 155-157 juga sudah dijelaskan, makna bersholawat salah satunya menyelesaikan orang yang hidup pasti memiliki masalah. Ustaz Adi Hidayat menambahkan, mustahil naik kelas kalau tidak ada ujian, mustahil SD naik SMP kalau tidak diuji menghadapi persoalan. Maka dari itu jika hidup Anda akan meningkat, maka akan diuji dengan apa pun, khawatir, lapar, sakit, harta mulai berkurang. Semoga kesabaran atas doa, kesabaran, dan takwa kita kepada Allah, senantiasa menjadikan kita semua sebagai hamba yang pandai bersyukur. AA

Ketiga Bertawasul kepada para nabi dan rasul, sahabat Nabi, tabi'in, para wali, syuhada dan orang-orang salih serta Syekh Abdul Qodir Al Jailani lalu baca Surat Al Fatihah. Lalu terakhir, bertawasul kepada para ahli qubur, bapak dan ibu, serta nenek dan kakek hingga kepada guru lalu khususkan kepada si mayit dengan membaca Surat Al Fatihah.
Jakarta, NU OnlinePengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim memberikan penjelasan perihal cara bertawasul yang diartikan sebagai berdoa kepada Allah SWT melalui suatu perantara, baik perantara tersebut berupa amal baik kita ataupun melalui orang sholeh yang kita anggap mempunyai posisi lebih dekat kepada Allah.“Nabi Muhammad SAW memerintahkan ziarah kubur, ada perintah tawasul pula. Silalturahim itu bukan hanya di dunia, tetapi juga di alam kubur hingga di akhirat. Mereka yang tidak paham saja yang suka melarang,” ujar Kiai Luqman dikutip NU Online, Senin 30/4 lewat akun twitter pribadinya Doktor lulusan Universitas Malaya, Malaysia ini mengungkapkan cara bertawasul yang baik menurutnya. Setelah bertawasul, Kiai Luqman memberikan contoh-contoh doa yang perlu dipanjatkan kepada Allah. “Bijaahi Syekh sebut nama seorang wali, mohon ya Allah tunaikan hajat kami, Engkau tinggikan derajat kami, Engkau sembuhkan penyakit kami, Engkau beri solsusi dari kesusahan kami, Engkau singkirkan pencela kami, Engkau usir musuh-musuh kami, Engkau limpahi Islam Iman Nikmat negeri kami, dan seterusnya,” jelas penulis buku Cahaya di Majelis Kopi Luqman menjelaskan, tawasul di atas hanya salah satu contoh. Ia mengungkapkan banyak contoh tawasul yang diajarkan ulama dan Nabi Muhammad SAW.“Banyak contoh tawasul yang diajarkan para ulama. Nabi SAW juga bertawasul pada para anbiya wal mursaliin. Anda bisa bertanya pada ulama dan para kiai daerah anda,” tutur Direktur Sufi Center Jakarta ini. Fathoni Setelahbertemu, syekh abdul qodir lantas berkata kepada pria itu: "Kau pergilah malam ini kelokasi reruntuhan rumah itu. kemudian kau duduklah pada tumpukkan reruntuhanya. Lalu kau buatlah sebuah garis melingkar dan kau ditengahnya sambil membaca Basmallah atas niat syekh Abdul Qodir Aljailani. assalamu’alaikum… bagi para pembaca yang budiman,di sini saya akan menjelaskan keutamaan hizib syekh abdul qodir al-jaelani,awalnya ini adalah doa yang di pakai oleh syekh abdul qodir jaelani ketika beliau di goda oleh iblis laknatullah di saat beliau sedang berkhalwat,di kemudian hari doa itupun lebih di kenal dengan nama hizib syekh abdul qodir al-jaelani,adapun faedah dari hizib ini adalah di antaranya untuk keselamatan mutlak,cepat berhasil apa yang di cita-citakan,manjur ucapanya,untuk melindungi diri dari segala gangguan makhluk halus,serangan sihir,guna-guna,tenung,santet,untuk kewibawaan dan memancarkan karisma,juga tidak mempan dari senjata apapun,baik di tembak,di bacok,di pukul,di tusuk,dan lain sebagainya yang tentunya dengan izin allah swt,bagi anda yang hendak mengamalkan hizib ini saya akan mengijazahkan kepada anda,dengan catatan tidak untuk di salah gunakan,serta tidak untuk menyakiti orang lain,apabila anda hendak mengambil doa ini ucapkanlah [QOBILTU IJAZATAKA] agar saya dan anda serah terima hizib ini tawasul hadorotin nabiyyil mustofa sayyidina muhammadin sholallahu alaihi wasallam al-fatehah… ila arwahi kholifati rosidina sadatina abu bakrin wa umar wa utsman wa ali rodiallahu anhum al-fatehah… ila arwahi sulthonul aulaiyai sayyidina syekh abdul qodir jaelani rodiallahu anhu al-fatehah… wa khususon man ajazani ilal muntaha ya allah ya allah ya allah al-fatehah… hizib syekh abdul qodir al-jaelani bismillahirrohmanirrohiim robbi inni maqlubun fantasir wajbur qolbiyal munkatsir wajma’ syamliyal mundatsir innaka antar rohmanul muqtadir ikfini yaa kafi wa anal abdul muftaqir wa kafa billahi waliyyan wa kafa billahi natsiro inna syirka ladzulmun adzim wamallahu yuridu dzulman lil ibadi faquti’a dabirol qoumilladzina dzolamu walhamdu lillahi robbil alamin kaifiyah/tata cara mengamalkan puasa tiga hari yang di mulai dari hari selasa dan terakhir malam jumat pati geni tapi boleh makan minum dan merokok,tapi tidak boleh tidur sampai terbit matahari,selama puasa hizib ini di baca 7x ba’da sholat fardhu dan 70x ba’da sholat tahajud. semoga bermanfaat MUHAMMADINYA SAYIDI SYEKH ABDUL QODIR JAELANI R.A (AGISNI 3 X) WAAMIDDANI YAQODIYAL HAJAT WAYAQODIYAL HAJAT 3X. Cara penggunaan: Diwirid rutin setelah sholat Subuh dan Maghrib 1 x. Cara mengunakanya : Baca Mantra 3x ke dua telapak tangan lalu di usapkan ke mata. tSemoga bermanfa'at
- Di kalangan ulama sufi, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dikenal dengan julukan Sultan Auliya Raja Para Wali. Ajarannya berfokus pada perbaikan akhlak yang dikenal dengan istilah tasawuf akhlaki. Setelah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani meninggal, murid-muridnya melanggengkan ajaran sang guru dalam tarekat Qadiriyah. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani lahir di desa Jilan atau Kaelan, Baghdad pada malam 1 Ramadan 471 H/1078 M. Ibunya bernama Syarifah Fatimah binti Abu Abdillah As-Suma'i yang bergelar Ummul Khair. Diceritakan bahwa ibu Abdul Qadir Al-Jailani hamil dalam usia 60 tahun. Namun, ia diberi kekuatan untuk mengandung hingga melahirkan Abdul Qadir Al-Jailani kecil. Dari garis keturunan ayahnya, nasab Syekh Abdul Qadir Al-Jailani tersambung sampai ke Hasan bin Ali, cucu Rasulullah SAW. Sejak kecil, Abdul Qadir Al-Jailani dibesarkan dalam keluarga yang saleh, sederhana, dan cinta pengetahuan. Sejak usia mudanya, Abdul Qadir Al-Jailani sudah menuntut ilmu pada banyak ulama kesohor di Bagdad. Berbagai disiplin ilmu dia di bidang fikih, Abdul Qadir Al-Jailani berguru kepada Abu Al-Wafa Ali bin Aqil Al-Hambali dan Abu Al-Khithab Mahfudz bin Ahmad Al-Khalwadzani Al-Hambali. Di bidang sastra, ia menimba ilmu dari Abu Ghain Al-Baqilani, Ibnu Khunais, Abu Hanaim Ar-Rasi, Abu Bakar Al-Tamara, dan Abu Muhammad As-Sirraj. Sementara di bidang tafsir, ia belajar pada Abdul Ar-Rahman bin Ahmad bin Yusuf, Abu Al-Barakat Hibbatullah Al-Mubarak dan lain sebagainya. Adapun dalam hal tasawuf, Hammad bin Muslim Ad-Dibbas menjadi guru Abdul Qadir karena kecemerlangan dan ketajaman pemikirannya terkait hukum Islam, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani pun diakui sebagai salah satu ulama penting dalam mazhab Hambali. Di luar keilmuan fikih, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani amat kesohor di bidang tasawuf atau sufisme. Selepas ia wafat, murid-muridnya membangun gerakan tarekat untuk menyuburkan spiritualitas Islam, dengan nama tarekat Tarekat Qadiriyah diakui oleh banyak ulama Islam. Bahkan, Ibnu Taimiyah yang dikenal lantang menyerukan pemurnian Islam mengakui keabsahan tarekat Qadiriyah. “Thariqah beliau [Syekh Abdul Qadir Al-Jailani] adalah tarekat yang dibenarkan oleh syara' [hukum Islam atau syariat Islam]," ujar Ibnu Taimiyah seperti dikutip dari Jurnal Mozaic Islam Nusantara. Ajaran Tasawuf Akhlaki Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Di bidang tasawuf, ajaran Syekh Abdul Qadir Al-Jailani berorientasi pada perbaikan akhlak dalam mencari hakikat kebenaran, agar manusia mencapai maqam kedudukan makrifat di sisi Allah SWT. Tujuan perbaikan akhlak ini adalah salah satu misi penting yang diemban ajaran Islam secara universal, sebagaimana sabda Rasulullah SAW "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak," Baihaqi. Ajaran Syekh Abdul Qadir Al-Jailani memandang Islam dari 2 aspek, yaitu lahir dan batin. Dua-duanya harus seimbang dijalankan seorang muslim. Misalnya, konsep taharah yang artinya bersuci. Berikut ini penjelasannya, sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak 2020 yang ditulis Sihabul Milahudin. Pertama, penyucian diri secara lahiriah dilakukan dengan wudu atau mandi. Kedua, penyucian diri secara batin dilakukan dengan menanamkan kesadaran bahwa ada kotoran dalam diri manusia. Kotoran itu adalah dosa yang harus dibersihkan dengan cara tobat, zikir, dan meminta ampun kepada Allah juga Mohamad Sobary, Rakyat Jelata, dan Sufisme sebagai Kritik Sosial Hijrah ala Kaum Sufi Menyisihkan Selain Allah di dalam Hati Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, penyucian diri secara batin harus menempuh jalan spiritual, serta dibimbing oleh guru atau mursyid yang memiliki keilmuan yang mumpuni. Pembersihan diri dilakukan melalui tobat, talqin, zikir, tasfiah, dan suluk. Konsep lahir dalam ajaran tasawuf Syekh Abdul Qadir Al-Jailani adalah aspek formal di ajaran fikih. Sedangkan konsep batin merupakan substansi tasawuf. Konsep lahir disebut ajaran syariat, dalam istilah tasawufnya. Sementara konsep batinnya adalah hakikat. Konsep batin harus selaras dengan fikih syariat Islam. Namun, syariat tanpa hakikat [aspek batin] dianggap kosong, tak bermakna. Sementara, hakikat tanpa syariat adalah batal serta tak berdasar. Dalam ajaran Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, pengamalan fikih saja tidak cukup dalam beragama. Sebab, fikih hanya bagian paling mendasar dan tidak menyentuh konsep filosofis ajaran Islam yang mendalam. Untuk bisa menghayati Islam, seseorang harus paham tasawuf agar bisa memaknai setiap amalan fikih yang dikerjakannya. Maka itu, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani juga tidak mementingkan ibadah fardu atau wajib saja, melainkan juga amalan sunah. - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom
Kalaengkau membuat garisan, ucapkanlah "Bismillah, dan di atas niat asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani " Apabila malam telah gelap, engkau akan didatangi oleh beberapa kumpulan jin, dengan berbagai-bagai rupa dan bentuk. Janganlah engkau takut. Apabila waktu hampir terbit fajar, akan datang pula raja jin dengan segala angkatannya yang besar.
Tasawuf Aswaja Sulthonul Auliya Syekh Abdul Qadir al-Jailani., Syekh Abdul Qadir al-Jailani dikenal sebagai pendiri Tarekat Qodiriyah, sebuah istilah yang tidak lain berasal dari namanya. Tarekat ini terus berkembang dan banyak diminati oleh kaum Irak dan Syiria disebut sebagai pusat dari pergerakan Tarekat tersebut, namun pengikutnya berasal dari belahan negara muslim lainnya, seperti Yaman, Turki, Mesir, India, hingga sebagian Afrika dan Asia, termasuk lahir pada 470 H. 1077-1078 di al-Jil disebut juga Jailan dan Kilan, kini termasuk wilayah Iran. Ibunya, Ummul Khair Fatimah bint al-Syekh Abdullah Sumi merupakan keturunan Rasulullah Saw.. melalui cucu terkasihnya ketika Ibunya berkata, “Anakku, Abdul Qadir, lahir di bulan Ramadhan pada siang hari bulan Ramadhan, bayiku itu tak pernah mau diberi makan. Ketika berusia 18 tahun, beliau pergi meninggalkan kota kelahirannya menuju Baghdad.“Kudatangi ibuku dan memohon kepadanya, izinkan aku menempuh jalan kebenaran, biarkan aku pergi mencari ilmu bersama para bijak dan orang-orang yang dekat kepada Allah.” Pada waktu itu, Baghdad dikenal sebagai pusat ilmu Baghdad beliau belajar kepada beberapa orang ulama, antara lain Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein al Farra dan juga Abu Sa’ad al Muharrimiseim. Beliau menimba ilmu pada ulama-ulama tersebut hingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para pada tahun 521 H/1127 M, Syekh Abdul Qadir al Jailani mengajar dan menyampaikan fatwa-fatwa agama kepada masyarakat. Tidak butuh waktu lama beliau segera dikenal masyarakat luas. Selama 25 tahun, beliau menghabiskan waktunya sebagai pengembara di Padang Pasir Iraq dan akhirnya dikenal oleh dunia sebagai tokoh sufi yang Abdul Qadir al-Jaelani di kenal sebagai pelaku sufi yang mukhlis ikhlas. la rutin mengamalkan wirid dan dzikir, kegiatan wirid dan dzikir biasanya dilakukan setelah sholat sunnah, baik siang ataupun malam demikian ia juga sering melakukannya setelah sholat fardhu. Sholat-sholat sunnah yang sering dikerjakan al-Jaelani ini setiap hari meliputi Shalat witir 3 ra’aat, Shalat fajar. Shalat Isyraq setelah matahari terbit, Shalat Isti’adah, Shalat Istikharah, Shalat Dhuha, Shalat Kaffarah li al-qawl, dan Shalat Tasbih. Sedangkan dzikir kesehariannya antara lain membaca al-Qur’an paling sedikit 200 ayat, Surat al-Ikhlas 100 kali, Shalawat 100 kali, Sayyidaul Istighfar 100 x, Tahlil 100 MaqamatJalan untuk mencapai proses tersbut sangatlah panjang, yang disebut dengan al-maqamat. Adapun macam-macam dari al-maqamat itu sendiri ada 9, yaituMaqam tawbat, yaitu meninggalkan dan tidak mengulangi lagi suatu perbuatan dosa yang pernah dilakukan, demi menjunjung tinggi ajaran-ajaran Allah dan menghindari waris yaitu menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu guna menjungjung tinggi perintah Allah atau meninggalkan sesuatu yang bersifat zuhd. yaitu lepasnya pandangan kedunian atau usaha memperolehnya dari orang yang sebetulnya mampu shabr, yaitu ketabahan karenadorongan agama dalam menghadapi atau melawan hawa nafsu;Maqam faqir, yaitu perasaan tenang dan tabah di kala miskin harta dan mengutamakan kepentingan orang lain di kala khauf, yaitu rasa ketakutan dalam menghadapi siksa dan azab raja’, yaitu rasa gembira karena mengetahui adanya kemurahan dzat yang Maha tawakal, yaitu pasrah dan bergantung kepada Allah dalam kondisi ridha, yaitu sikap tenangdan tabah tatkala menerima musibah sebagaimana di saat menerima Tarikat QodiriyahPada dasarnya ajaran Syekh Abdul Qadir Al Jailani tidak ada perbedaan yang mendasar dengan ajaran pokok Islam, terutama golongan Ahlussunnah Wal Jamaah. Sebab, Syekh Abdul Qadir Al Jailani adalah sangat menghargai para pendiri mazhab fiqih yang empat dan teologi Asy’ Abdul Qadir Al Jailani sangat menekankan pada tauhid dan akhlak yang terpuji. Menurut al-Sya’rani, bahwa bentuk dan karakter Tarekat Syekh Abdul Qadir Al Jailani adalah Tauhid, sedangkan pelaksanaannya tetap menempuh jalur syariat lahir dan Abdul Qadir Al Jailani berkata kepada para sahabatnya, “Kalian jangan berbuat bid’ah. Taatlah kalian, jangan menyimpang.”Ucapannya yang lain “Jika padamu berlaku sesuatu yang telah menyimpang dari batas-batas syariat, ketahuilah bahwa kalian dilanda fitnah, syetan telah mempermainkanmu. Maka kembalilah pada hukum syariat dan berpeganglah, tinggalkan hawa nafsu, kerena segala sesuatu yang tidak dibenarkan syariat adalah batil.”Menurut Syaikh Ali ibn al-Hayti menilai bahwa tarekat Syekh Abdul Qadir Al Jailani adalah pemurnian aqidah dengan meletakkan diri pada sikap beribadah, sedangkan Ady ibn Musafir mengatakan bahwa karakter Tarekat Qodiriyah adalah tunduk di bawah garis keturunan takdir dengan kesesuaian hati dan roh serta kesatuan lahir batin. Memisahkan diri dari kecenderungan nafsu, serta mengabaikan keinginan melihat manfaat, mudarat, kedekatan maupun perasan ajaran spiritual Syekh Abdul Qadir Al Jailani berakar pada konsep tentang dan pengalamannaya akan Tuhan. Baginya, Tuhan dan tauhid bukanlah suatu mitos teologis maupun abstraksi logis, melainkan merupakan sebuah pribadi yang kehadiran-Nya merengkuh seluruh pengalaman etis, intelektual, dan estetis seorang selalu merasakan bahwa Tuhan senantiasa hadir. Kesadaran akan kehadiran Tuhan di segenap ufuk kehidupannya merupakan tuntunan dan motif bagi kebangunan hidup yang aktif sekaligus memberikan nilai transeden pada Rasulullah dalam hadis, “Sembahlah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya; dan jika engkau tidak dapat melihat-Nya, ketahuilah bahwa Dia melihatmu,” merupakan semboyan hidupnya, yang diterjemahkan dalam praktik kehidupan menggambarkan keluasan kesadarannya akan kehadiran Tuhan yang serba meliput. Ia meyakini bahwa kesadaran ini membersihkan dan memurnikan hati seorang manusia, serta mengakrabkan hati dengan alam hari, ketika kesadarannya sedang berada dalam keadaan ekstase, Syekh Abdul Qadir Al Jailani berkata pada dirinya sendiri, “Aku merindukan suatu kematian yang dalamnya tiada lagi kehidupan dan sebuah kehidupan yang tiada kematian di dalamnya.”Kemudian Syekh Abdul Qadir Al Jailani menjelaskan makna ungkapan di atas, yaitu dengan bertanya kepada dirinya. Maka aku bertanya, kematian macam apa yang tidak memiliki kehidupan dan kehidupan macam apa yang memiliki kematian di “Kematian yang tidak memiliki kehidupan di dalamnya adalah kematianku dari seluruh manusia, dengan begitu aku tidak lagi hidup bahkan ditemui di antara mereka. Dan kehidupan yang tidak memiliki kematian adalah kehidupanku yang menyertai perbuatan Tuhanku, sedemikian rupa sehingga di dalam keadaan itu, diriku tidak lagi memiliki eksistensi dan kematianku adalah eksistensiku bersama-Nya“. Setelah aku mengerti ternyata inilah yang paling berharga dari seluruh tujuan pandangan Syekh Abdul Qadir Al Jailani, kehidupan yang ter mulia adalah kehidupan orang-orang yang sepenuhnya membaktikan diri pada Tuhan semata. Dan karena alasan ini pulalah manusia dihadirkan Tuhan, seperti yang termaktub dalam Al-Qur’an, “Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembahKu” QS. Al-Zariyat [51] 56.Semakin manusia berjuang “hidup demi Tuhan”, dirinya akan semakin dekat dengan terwujudnya tujuan kehidupan ini. Seorang manusia harus menyerahkan kehidupannya, bilamana ia berhasrat memburu kesadaran Ilahiah “Eksistensi yang sadar Tuhan” memberikan kekuatan spiritual pada manusia; ia mengangkat pergulatan keras duniawi untuk memperoleh kesenangan hidup dan keuntungan yang sedikit, menuju kebahagiaan dan ketenangan spiritual, dan membuetnya akrab dengan sumber segala kekuatan.
Yangkedua, bertawasul melalui para wali. Disini penulis bertawasul dengan kanjeng Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ra. Yang pernah menyandang rajanya para wali. Naah disini kita bernaung, gondhelan dengan para wali. Cara untuk memfungikan dan menjalankan amalan ini tentunya harus dengan menggunakan manah.
Melaluiayat tersebut, dapat diketahui bahwa bertawasul penting dilakukan untuk memperoleh rahmat dan hidayah dari Allah. Bertawasul juga merupakan bagian dari syariat Islam. Bahkan, para ulama mazhab empat telah bersepakat membolehkan bertawasul dengan Rasulullah, baik ketika beliau masih hidup maupun setelah wafat.
AyahSyekh Abdul Qodir Jaelani, yaitu Abi Sholih Musa Janki, pada malam hari bermimpi dikunjungi Rosululloh SAW., diiringi para Sahabat dan Imam Mujtahidin, serta para wali. (BERTAWASUL) KEPADA SYEKH ABDUL QODIR AKAN DI HASILKAN MAKSUDNYA Diriwayatkan oleh guru-guru yang telah mendapat kehormatan, barang siapa yang menyebut nama Syekh Abdul
Manaqibsyekh Abdul Qodir Al-Jaelani di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Manaqib syekh Abdul Qodir Al-Jaelani di zavia store 2019. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia!
.
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/465
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/348
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/479
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/217
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/76
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/52
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/120
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/466
  • cara bertawasul kepada syekh abdul qodir jaelani