Tawassuthperspektif Ahlussunnah Wal Jamaah menyelam ke dalam beberapa aspek agama Islam yaitu: 1. Tawassuth dalam Akidah. Maksudnya adalah bahwa paham Ahlussunnnah Wal Jamaah berada di tengah-tengah ajaran paham-paham ekstrim yaitu antara paham Qadariyyah dan Jabariyyah. Sunni (Aswaja) dalam akidah berwajah kepada Imam Abu Musa Al Asy'ari dan
Keduakitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik. Paham Keagamaan. NU menganut paham Ahlus sunah wal jama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim
Cabaranke atas Ahlussunnah wal Jamaah (ASWJ) sentiasa berterusan pada perbagai sudut sama ada akidah, fiqah, akhlak, politik, budaya, sosial, ekonomi dan lain-lain. Dalam berhadapan denga-cabaran ini, kertas ini cuba untuk n cabaran melihat kerangka pemikiran fiqh ASWJ daripada beberapa sudut dan cabaran yang mendepaninya. Definisi Karyakarya beliau dalam bidang akidah sangat banyak, hanya yang sampai kepada kita adalah kitab Tauhid dan dalam bentuk tafsir yaitu Ta'wilat Ahlis Sunnah. Murid-murid beliau diantaranya adalah Abul Qasim Hakim As-Samarkandi (w.340), Abu Laits Al-Bukhari, Abdul Karim bin Musa Al-Bazdawi, Abu Muhammad Al-'Iyadh, Abul Hasan Ar-Rastaghfani BacaJuga: Setiap Kebaikan Adalah Sedekah. Adapun definisi dari tauhid asma' wa shifat atau maksud dari tauhid asma' wa shifat diyakini oleh Ahlus Sunnah wal Jamaah mencakup tiga perkara: Menetapkan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an Asmaul Husna dan Shifatul Ulya. Semua nama-nama dan sifat-sifat Pembagiantauhid merupakan salah satu ijtihad dari para ulama untuk menjelaskan betapa pentingnya aspek-aspek pada ajaran tauhid dalam agama Islam. Pembagian-pembagian yang disampaikan oleh para ulama adalah hasil telaah ( istiqra ') dari berbagai dalil-dalil dalam syariat. Pembagian ini berguna juga untuk memperingatkan umat Islam terkait Dalamsejarah NU, penciptaan Nahdlatul Ulama tidak dapat dipisahkan dengan dukungan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Aswaja). Ajaran ini bersumber dari Al-Qur'an, Sunnah, dan Ijma (keputusan ulama terdahulu). Qiyas atau contoh kisah Al-Qur'an dan hadits menurut K.H. Mustofa Bisri memiliki tiga substansi di dalamnya, yakni sebagai berikut: Artinya mereka (Ahlussunnah wal Jama'ah) adalah ahli jamaah (selalu menyatu) yang konsisten di dalam kebenaran. dan Allah swt pun menjaga kebenaran dan yang konsisten pada kebenaran. Mereka pula tidak melakukan saling bermusuhan dan saling bertentangan, mereka (ahli sunnah) adalah golongan mayoritas dari beberapa golongan yang selalu berbeda Pertama Akidah Ahlussunnah Waljamaah. Adapun dalam bidang akidah, yang memenuhi kriteria Ahlussunnah Wal Jama'ah adalah golongan yang dikenal dengan nama Asy'ariyah (pengikut Imam Abu Hasan al-Asy'ari) dan Maturidiyah (pengikut Imam Abu Manshur al-Maturidi). Merekalah golongan mayoritas ulama dari masa ke masa. .
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/426
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/355
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/327
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/377
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/261
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/79
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/224
  • hqlyzyh9ai.pages.dev/217
  • paham ahlussunnah wal jamaah dalam bidang akidah menganut ajaran tauhid